Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kota Ini Bukan Hanya Tentang Susunan Kata-kata Indah
Penghujung tahun dan
musim penghujan adalah waktu yang tepat untuk melihat kota ini secara autentik.
Langit yang mendung, udara yang dingin, dengan kabut yang sesekali hinggap di
awal hari, berhasil membawa saya pada ingatan yang ada di benak kepala sedari
kecil, tentang gambaran kota yang penuh nilai sentimentil. Setiap jalan yang
pernah dilalui, setiap sudut yang pernah dipenuhi, setiap hirupan udaranya yang
penuh adiksi. Bandung yang seperti ini memaksa saya mentolerir banyak
kekurangannya.
Kota ini dan musim
penghujan sepertinya memang diciptakan untuk saling mengisi. Menempel dengan erat
serupa paru-paru dan nikotin. Musim penghujan membuat kota ini menunjukan wajah
aslinya. Wajah yang selama ini tersembunyi di balik kata-kata indah yang
terpampang besar-besaran di dinding jalan asia afrika. Tempat yang membuat setiap
turis yang datang akan tertarik untuk berfoto, mempercayai bahwa kota ini
memang seindah kata-kata yang ada di sana.
Namun bagi saya, dinding
dengan tulisan kata-kata romantisme kota itu tak ubahnya seperti batu nisan
yang tertancap sebagai pertanda meninggalnya kota ini, dengan siraman air doa
berupa air banjir dari luapan drainase yang tak berfungsi dan taburan bunga
yang berupa keruwetan jalan tepat di atas pemakamannya, praktis saya tak pernah
menemukan Bandung lagi sejak saat itu.
Terkadang dalam beberapa
waktu, saya dengan sengaja berkeliling kota, berharap menemukan beberapa
serpihan dalam sudut jalan atau lorong-lorong gang kecil yang dapat membuat saya
mengenalnya kembali. Lalu perlahan harapan saya pun turut semakin meredam, menerima
dengan sukarela bahwa saya tak dapat lagi menikmati atau hanya sekedar menemui
kota yang selalu ada di benak saya sedari kecil. Bandung hari ini adalah kota
yang berbeda.
Maka apa yang terlihat
saat ini adalah hanya romantisme kota yang ada pada sebatas kata-kata indah di
ruang media sosial. Dan satu-satunya cara terbaik untuk menikmati kota ini
adalah dengan tidak menikmatinya, membuang jauh-jauh anggapan bahwa kota ini
tak berubah. Akui saja bahwa kota ini memang telah mati, hingga nanti di
penghujung tahun musim penghujan kau temukan kota ini dari balik persembunyian
dan romantisme palsunya.
Setiap tahunnya, desember
selalu berhasil membuat saya merasa berhutang, sebab ia telah membawa kota yang
ada di benak kembali. Hingga pada akhirnya ada yang disadari; bahwa kota ini
memang tidak akan terganti, selalu ada alasan untuk memaafkannya, selalu ada
serpihan tentang kota ini yang mampu menusuk mata hingga membuat orang buta
tentang hal buruknya.
Penghujung tahun 2022
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar